Rabu, 06 Februari 2013

Tentang Hidup

Assalammualaikum..

Tasilaah! Berat bet judulnya.
Okay, mari kita sharing!

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentang Tugas Akhir

Kalian tau kan, apa itu Tugas Akhir? Hemm. Itu loh, semacam racun berbahaya yang diracik dengan bahan-bahan kimia tertentu sehingga efeknya bisa mematikan! Sekali lagi, M-E-M-A-T-I-K-A-N.
Yah, Tugas Akhir di semester 7 ini memang sangat menguras segala-galanya, guys. Menguras harta, menguras tenaga, menguras pikiran, bahkan menguras perasaan..

"Sebuah Arti". Nantikan segera di Youtube atau Vimeo. ;)

Udah gitu, adaaaaaa aja tragedi yang dateng di saat-saat genting. Kayak pas mau kumpulin TA tanggal 11 Januari kemaren. Ceritanya, pada tanggal 10 Januari itu, keadaan rumah sedang sangat tidak kondusif. Rumah masih berantakan gegara renovasi. Listrik rumah lagi bermasalah. Daan.. Pak Iskandar-bapakku yang tercinta dan tersayang sedang ada rapat di Jakarta (nginep!). Jadilah, hanya kita bertiga-kaum hawa yang berada di rumah.

Nah.. Hari itu ceritanya gw lagi semangat-semangatnya ngerjain (iya semangat, lah belom selesaai!). Abis mandi sore nih, seger banget ye kaan. Ngerjain ampe Isya. Semangaat semangaat semangaaaatttt....... JLEB! Listrik mati. LISTRIK MATI. LISTRIK M-A-T-I. Lalu saya turun ke bawah. Melihat keluar rumah, dan ternyata bukan dari gardu ataupun kesalahan PLN, pemirsah. Karena cuma rumah gw doang yang mati. Gw tengok lah itu sesuatu-yang-bentuknya-kotak-nempel-di-dinding-agak-ke-atas-di-depan-pintu. Nggak ada yang turun sama sekali. Semuanya masih normaal. Gw mulai panik, takut ada yang konslet atau putus, seperti hubungan kita.. :|
Okay, gw langsung nelpon bapak sambil berurai air mata. Katanya "coba aja diturunin dulu sebentar, cabut semua colokan-colokan, tunggu, terus naikin lagi.". Gw udah melakukan apapun yang dibilang sama bapak gw dan.... nihil. Suasana semakin memanas pemirsaaaahh, akhirnya gw calling-calling si Anca buat nganterin gw ke rumah Nurul untuk numpang nginep dan ngerjain sisa-sisa Laporan Tugas Akhir yang cantik itu..

Kebesokannya pas hari H kumpul, kita telat sobh! Menurut jadwal, kumpul TA pukul 15.00 WIB. Tapi kita baru selesai ngetik-ngetik cantik jam 3 kurang, lalu baru selesai ngeprint jam setengah 5, dan baru kumpul di meja dosen jam 5 kurang! HAHAHAHAHAHA. Nekat? Yes! Pokoknya kita mikir "yah, diterima-gak-diterima mah Allahualam lah! Yang penting ngumpulin aja dulu.".

Beberapa hari kemudian... keluarlah pengumuman hasil Sidang Kelayakan. Dan ternyata Tugas Akhir gw terhitung layak, meeenn! Gw bisa Sidang Akhir meenn! Padahal asal beet! Udah gitu, telat pula! Hahahaha alhamdulilah deh pokoknya :')

Nggak cuma pas hari kumpulin aja, menjelang Sidang Akhir juga adaaaaa aja kejadian. Ceritanya Sidang Akhir gw itu tanggal 31 Januari pukul 15.30 WIB kan yaa. Itu hari Kamis kan yaa. Dan tepat pada hari Senin dini hari, Meki-laptop kesayangan aku ini error, pemirsah!! Padahal karya Tugas Akhir yang mau disidangin belum kelaarr, pemirsah!! Panik, pemirsah!!! Disaat-saat genting panik itulah, datang seorang Biji, menjadi pahlawan untuk sidang gw. Hahahaha.

Gila ya, beneran deh, Biji ini baik bangeet ngeet ngeeettss. Dia rela, jauh-jauh dari kampusnya di Binus, langsung meluncur ke rumah gw di Cimone buat ngebantuin benerin (tapi ngga bener-bener. haha), terus anterin gw ke kampus gw di UMN, abis itu pulangnya nemenin gw ke Lippo buat nanya-nanya ke electronic center-apa yang terjadi sama si Meki ini (tapi nihil juga), dan dia anterin gw pulang lagi ke rumah gw. Daan, karena si Meki yang cantik ini masih error juga, akhirnya si Biji relaaaa minjemin laptopnya untuk gw pake ngerjain sisa-sisa project Tugas Akhir sampe gw selesai sidang! Oh Tuhaaaann, terima kasih udah ngasih temen-temen yang super baik hati ini buat aku! :*

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentang Perpisahan

Bicara soal perpisahan.. Iya, pasti yang dirasa adalah sakit. Perih. Seolah apa yang sudah kita bangun susah payah... semua runtuh. Kita seperti tidak lagi punya gairah hidup. Untuk bangkit kembali pun rasanya sulit yaa.. Tapi gw selalu inget kata-kata ini. Ini sms yang dikirimin temen gw beberapa tahun lalu. Waktu itu gw sedang dalam keadaan yang sama seperti ini. Kata-katanya bagus dan menguatkan.

Aku rasa Tuhan berkata
"Dia memang kucipta untukmu
tapi bukan untuk kau miliki
hanya untuk kau kagumi
Bukan untuk kau genggam hatinya
hanya untuk kau puji dirinya
Bukan untuk kau rengkuh jiwanya
hanya untuk kau jaga raganya
Karena dia bukan untukmu
Bukan untuk kau kunci di hatimu
Bukan untuk kau bawa merasakan deritamu
Bukan untuk itu,
tapi untuk melihatmu
mempercayai rencanaKu"



Ya. Aku selalu percaya rencanaMu, apapun itu. Aku yakin, Engkau memberikan segala sesuatu dengan baik, untuk kebaikan, dan dengan jalan kebaikan. :')

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentang Persahabatan

Agak nyambung sama tema yang di atas sih sebenernya.. Hemmm.. Gimana yah mulainya? :|
Gini, gw itu tipe orang yang susah ngebuka hati. Bukan soal percintaan aja, tapi soal teman, soal persahabatan. Gw juga tipe orang yang ketergantungan banget sama pacar. Pacar itu bagi gw segalanya. Kalo gw nggak lagi sama orang tua, pacar bisa ngegantiin posisi orang tua gw. Karena gw nggak punya kakak dan adek, pacar juga bisa ngisi posisi itu. Kalo lagi butuh temen curhaat, pacar pun dijadiin temen curhat yang selalu ngasih motivasi-motivasi a la Mario Teguh. Kalo lagi pengen seneng-seneng gila-gilaan, pacar pun bisa jadi partner in crime gw. Pokoknya, pacar itu segalanya buat gw, satu paket. Gw bahkan sampe ngerasa, gw nggak butuh temen lain, gw udah ngerasa cukup dengan pacar gw. Sampe begitu lulus SMA dan masuk kuliah, gw hampir nggak punya temen/sahabat yang klop di hati. Ya, karena itu mungkin, karena gw udah ngerasa cukup dengan pacar gw, hati gw jadi tertutup buat temen-temen baru (jadi sahabat gw ya itu-itu aja, temen SMP sama SMA, itupun segitu-gitu aja). Sampe akhirnya semua terhenti di pertengahan 2012 kemaren.... hancur. Gw ngerasa sendiri. Gw ngerasa nggak punya topangan.

Gw nyari kesibukan. Gw mulai sering ngabisin waktu sama temen-temen kampus gw (di luar jam kuliah atau kerja kelompok). Dan gw ngerasa kayak nemuin lagi dunia gw yang ilang. Gw mulai punya satu temen deket, namanya Nurul. Gw juga mulai deket sama Anita, Devi, Mewank (sama Mewank sih udah sekelas dari semester 1, tapi baru ngerasa bener-bener deketnya sekarang), Nita Bebek (ini padahal kita udah satu sekolah dari SMP, tapi ya baru deket pas kuliah), dan masih banyak yang lain.

Dan seperti biasa, perasaan eraaaatttt baru begitu terasa ketika kita hendak berpisah. Di penghujung tahun masa kuliah, gw baru ngerasain punya sahabat-sahabat deket kayak mereka. Gw jadi ngerasa "kemana aja loo selama 3 tahun kuliah, U?", iya, nyesel banget. Kenapa gw nggak buka hati buat temen-temen baru sedari dulu. Sedih banget rasanya, kalo inget sebentar lagi kita bakalan pisah untuk menghadapi kehidupan yang sesungguhnya. :'(



Selain sahabat-sahabat kampus, gw juga punya sahabat-sahabat baru dari komunitas. Jadi gini, ceritanya gw ikutan komunitas ini karena diajak sama A, tapi makin kesini malah gw yang jadi lebih semangat dan malah nemu banyak sahabat-sahabat baru. Hehehe. Namanya Bersama Berbagi. Gw udah sempet bahas sedikit tentang komunitas ini waktu itu, gw lupa di postingan tanggal berapa, yang waktu kita ke Yayasan As-Shodiqiyah.


Anak-anak di Bersama Berbagi ini asik-asik. Mereka semua ramah dan terbuka sama anak-anak baru. Salah dua sahabat baru gw di sini yaitu Ica sama Diva. Ah! Beruntung bangeet kenal sama mereka berdua! Cepet akrab, perhatian, dan "ng-ibu-in" gw banget. Hehehe. Apalagi sama si Diva. Padahal baru ketemu sekali, tapi kita udah bisa langsung curhat-curhatan masalah pribadi. Hahahahaha. Kangeeen!

Emang, selalu ada hikmah di balik semua kejadian. Perpisahan, atau apapun. Bisa bikin pribadi kita bukan cuma lebih kuat, tapi juga belajar nerima kenyataan, serta nerima orang-orang baru di kehidupan kita. :)


------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentang Kebingungan

Waini! Ceritanya kan rumah gw abis direnovasi. Terus pas udah selesai nih yee, udah jadi, gw menemukan seuntai rantai menjuntai dari atas balkon ke bawah. Gw mikir kan.. buat apaan itu? Buat nari-nari ngayun di rantai juga kayaknya nggak mungkin..

Ini, rantai yang gw maksud. Buat apa ya?? :O


Gw tanya tuh sama bapak gw "Ini buat apaan sih pak?", terus bapak gw bilang "buat air kalo ujan, kan airnya masuk lewat lubang itu, terus nanti airnya jatohnya gak akan kemana-mana..". Gw bengong.

Iya, otak gw emang nggak nyampe. Gak mungkin lah airnya gak akan kemana-mana. Di sekeliling rante kan juga bolong. Pasti airnya pada bisa molos juga terus kemana-mana lewat bolongan di sekeliling rante?!

Serius deh, emangnya ngaruh?????????? :O

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentang Laki-laki

Mengapa lelaki mudah sekali berubah-pindah perasaan?
Mengapa lelaki bisa dengan bebas menggenggam banyak hati,
dan lalu dengan mudahnya membuang yang dia tidak suka?

Mengapa lelaki punya wewenang untuk memilih,
sementara perempuan hanya menunggu untuk dipilih?
Mengapa lelaki selalu meminta kesempatan,
lalu tetap pergi meninggalkan setelah diberi kesempatan?

Mengapa lelaki seperti kamu harus hadir di hidup aku?
Mengapa aku tak kunjung jera atas hadirmu?

------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Tentang Menyudahi

Gw nulis postingan ini dengan dua perasaan. Pas awal-awal nulis perasaan gw riang-seperti biasa. Terus gw tinggal sebentar, dan lalu ada yang bikin perasaan gw kacau. Gw nggak bisa berkata banyak setelah tema "Tentang Kebingungan". Jadi langsung aja nulis apa yang gw rasain sekarang di "Tentang Laki-laki" dan "Tentang Menyudahi" ini.

Yasudah.
Selamat malam.