Senin, 16 September 2013

Pattern Practice - Everyday Learning #2

Penjelasannya ada di Behance semua yaaa.. Hehehe (biar gak nulis 2 kali maksudnya).


Everyday Learning #1

Huokay, I'm such a bad blogger, a bad writer, and a bad artist! #30DayWritingChallenge sama #30DaydDrawingChallenge gw gak sempet kelanjutan. Udah 2 minggu kayaknya. Pokoknya pas gw sibuk-sibuknya ikut job fair dan interview sana-sini (tapi belom keterima-keterima), gw bener-bener sama sekali gak kepikiran buat ngelanjutin challenge-challenge kece tersebut. Huft. Dan hari ini pun gw nggak mau nulis challenge, tapi gw akan post something-about my study...then I'll call it "Everyday Learning".

Ini maksudnya nanti gw bakal bikin label baru yang bernama "Everyday Learning". Jadi isi postingannya tuh tentang progress belajar (di rumah) gw selama nunggu wisuda yang akan berlangsung sekitar 2 bulan lagi. Jadi artwork-artwork yang ditampilin nanti akan kebanyakan merupakan proses belajar, hasil dari menyontoh tutorial, dan bukan personal artwork.

Dan ini pembelajaran gw hari ini. Bikin tulisan yang bisa ancur gitu deh. Mihihihihi. Bikinnya pake Cinema4D atas bantuan tutorial dari Chrome Design. Yaah.. beginilah...



See? Sama sekali nggak kece. Huahahahaha. Yaa gapapalah, namanya juga belajar.. :')

Kamis, 12 September 2013

Bincang-bincang

Tak sampai kamu berlari ke arahnya, lalu kamu meminta singgah di terasku yang terbuka lebar… dan kita hanya berbincang sampai tak tau kapan. Namun tidak juga. Dalam perbincangan kita yang panjang, kamu memintaku menetap, tapi bukan di tempatnya. Rumah baru untuk kita, katamu. "Di sana kita bangun yang baru. Tidak ada siapapun, cuma kita, berdua. Tidak ada yang terkunci di dalam. Tidak ada yang tertinggal." katamu. Bincang sore yang alot membawa air mataku keluar. Kamu justru tidak menghapusnya. Kamu ambil air mataku dan memasukannya dalam sebuah kotak. "Ini kotak ajaib. Simpan semua air matamu di sini, lalu tutup. Begitu kau buka kembali…". Aku membuka kotak itu. Berbutir-butir senyuman keluar dan meresap ke wajahku. Beberapa lainnya menjadi cahaya. Lalu kita berdua larut dalam bincang yang penuh tawa.